gasgusindonesia.org, Paiton, Probolinggo — Universitas Nurul Jadid (UNUJA) kembali mencatat sejarah penting dalam kiprahnya sebagai institusi pendidikan tinggi berbasis pesantren. Melalui Sekolah Pascasarjana, UNUJA resmi membuka Program Studi Doktor (S3) Studi Islam, yang diresmikan pada Kamis (3/7/2025). Pembukaan program doktoral ini menjadi salah satu langkah strategis UNUJA dalam memperkuat peran akademik pesantren di tingkat nasional dan internasional.
Peresmian Program Doktor Studi Islam ini mendapatkan apresiasi tinggi dari berbagai kalangan, salah satunya dari Muhammad Hilman Mufidi, anggota Komisi X DPR RI yang akrab disapa Gus Hilman. Dalam pernyataannya, Gus Hilman menyebut gebrakan UNUJA ini sebagai bukti nyata pesantren mampu bertransformasi menjadi pusat keunggulan pendidikan tinggi berbasis nilai-nilai Islam.
“Saya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada UNUJA yang terus berinovasi menjawab kebutuhan zaman. Pembukaan program doktor Studi Islam ini menunjukkan bahwa pesantren bukan hanya benteng moral, tetapi juga pusat ilmu pengetahuan dan pemikiran strategis umat,” ujar Gus Hilman.
Menurutnya, hadirnya Program Studi Doktor Studi Islam di UNUJA sangat relevan dengan kebutuhan pengembangan SDM keagamaan yang unggul di era modern. Program ini juga diharapkan mampu melahirkan kader-kader intelektual muslim yang tidak hanya memiliki kedalaman ilmu agama, tetapi juga kapasitas kepemimpinan dan kemampuan analisis yang tajam terhadap persoalan umat dan bangsa.
“UNUJA telah memberi teladan bagaimana lembaga pendidikan Islam bisa beradaptasi dengan perkembangan pendidikan tinggi tanpa meninggalkan jati diri pesantren,” tambah legislator DPR RI dari Fraksi PKB ini.
Sementara itu, Direktur Sekolah Pascasarjana UNUJA, Prof. Dr. H. Abdul Ghofir, M.Pd.I., menyampaikan bahwa pembukaan Program Studi Doktor Studi Islam ini merupakan bagian dari visi besar UNUJA sebagai kampus berbasis pesantren yang unggul dan berdaya saing global. “Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan mutu pendidikan dan penelitian yang relevan dengan kebutuhan masyarakat,” ujarnya.
Dengan dibukanya Program Doktor Studi Islam, UNUJA kini menjadi salah satu perguruan tinggi berbasis pesantren di Indonesia yang memiliki jenjang pendidikan lengkap dari sarjana, magister, hingga doktor. Hal ini sejalan dengan semangat pesantren untuk terus berkontribusi dalam mencetak generasi ulama dan cendekiawan yang mampu menjawab tantangan zaman.